Skip to main content

OBSERVASI MUSEUM TRANSMIGRASI LAMPUNG


BAB 1



Rakyat Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke. Memiliki kebhinekaan suku bangsa serta adat istiadat. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia Negara yang kaya akan ragam budaya, termasuk hasil budaya materialnya. Kekayaan budaya itu harus tetap dilestarikan, salah satu lembaga yang ditugasi untuk melestarikan hasil budaya material adalah museum. Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Museum Nasional Ketransmigrasian adalah salah satu museum nasional yang mendokumentasikan catatan sejarah tentang keberhasilan proses transmigrasi di indonesia yang terletak di Provinsi Lampung. Museum ini merupakan museum transmigrasi pertama dan yang satu-satunya yang ada di dunia. MNK tepatnya terletak di Desa BagelenKecamatan Gedong TataanKabupaten Pesawaran. MNK dibangun karena alasan historis. MNK dibagun dengan luas 63 hektare dan terdapat 2 lantai. Di museum ini juga terdapat kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka, 10 anjungan rumah adat dari daerah asal transmigran, perpustakaan, mushola, tempat parkir, lapangan, areal persawahan, dan masih ada lagi. Pembangunan MNK bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi pengkajian program transmigrasi di Indonesia. Museum ini juga bertujuan untuk menyediakan wahana pembelajaran tentang sejarah ketrasnmigrasian di Indonesia bagi generasi muda. Untuk lebih jelas membahas mengenai Museum Nasional Ketransmigrasian, maka akan dibahas pada bab Selanjutnya.



BAB II

PERMASALAHAN


1.      Bagaimana sejarah  berdirinya museum nasional ketransmigrasian?
2.      Apa sajakah Jenis-jenis Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian ?
3.      Bagaimana Cara Merawat Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian?

1.      Memberikan pengetahuan mengenai sejarah berdirinya museum nasional ketransmigrasian.
2.      Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian.
3.      Mengetahui Cara Merawat Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian.











2.1  Sejarah Museum Lampung

Museum transmigrasi berada di Jalan Ahmad Yani  Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Museum transmigrasi memiliki koordinat  5°22'39"S   105°6'25"E. Batas wilayah museum transmigrasi sebelah Utara berbatasan dengan lahan pertanian, sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman, sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman dan sebelah Barat berbatasan dengan pemukiman.
Sejarah berdirinya museum transmigrasi, museum transmigrasi berdiri pada tanggal 12 Desember 2004 dibangun karena ide dari Bapak Prof. Dr. Ir. Muhajir Utomo. Alasan pembangunan museum ini karena untuk merekam jejak perjalanan ketransmigrasian di indonesia. Sejarah transmigrasi diwilayah Lampung, transmigrasi di Indonesia di awali pada masa kolonial Belanda pada tahun 1905 yang disebut kolonisasi. Kolonialisasi yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah perkebunan di luar pulau Jawa. Sebanyak 155 keluarga yang berasal dari Karesidan Kedu, Jawa Tengah lalu dipindahkan ke Lampung. Museum transmigrasi memiliki luas 6,3 Hektar dengan bangunan 2 lantai, di lantai satu terdapat beberapa ruangan koleksi yang berisi seperangkat gamelan dan wayang golek. Bersebelahan dengan ruang gamelan, tersedia perpustakaan yang dilengkapi beberapa komputer dan buku sejarah dan satu ruangan yang tak boleh dilewatkan di lantai satu adalah ruang auditorium yang ditata dengan bioskop untuk menikmati film dokumenter sejarah transmigrasi di Indonesia dan dilengkapi dengan kamar mandi/MCK. Di Lantai dua terdapat deretan benda antik seperti sepeda ontel, peralatan dapur, perabot rumah tangga, alat penerangan, dan mata uang tempo dulu.
Museum transmigrasi dikepalai oleh oleh Bapak Realabi Jaya, struktur organisasi di bagi menjadi 5 yaitu di bawah Dinas dikepalai (PEMDA), Kepala Museum, Seksi teknis yang bertugas sebagai memburu hasil koleksi museum, Seksi Pelayanan bertugas sebagai melayani para pengunjung dan Sub bagian TU bertugas untuk memenuhi kebutuhan museum.
Tujuan transmigrasi di Provinsi Lampung berdasarkan kriteria 3 Negara yaitu:
1.      Tujuan Negara Belanda
·         Mencari upah buruh untuk dipekerjakan di lahan perkebunan milik para penjajah Belanda.
·         Untuk memperluas wilayah kekuasaan jajahan pemerintah Belanda.
2.      Tujuan Negara Jepang
·         Mereka dijadikan tentara Jepang
·         Dipekerjakan untuk membuat benteng pertahanan. Sehingga banyak warga yang meninggal dunia, akibat kerja paksa tanpa mengenal lelah yang dilakukan pada masa jajahan Jepang.
3.      Tujuan Negara Indonesia
·         Pemerataan penduduk
·         Meningkatkan kesejahteraan
·         Mengurangi angka kemiskinan
·         Menjaga ketahanan nasional
·         Untuk  meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Yang disebut pemindahan dan kepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap didaerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Indonesia guna kepentingan negara bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kesimbangan persebaran penduduk, pemanfaatan potensi lahan dan sumber daya alam serta memperkuat pertahanan nasional. Program transmigrasi ini memiliki visi dan tujuan yang lebih mulia dari pada sekedar memindahkan penduduk ke daerah luar pulau jawa. Keinginan penduduk untuk pemindahan tempat demi kualitas hidup seseungguhnya selalu terjadi karena dalam proses perubahan sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat kita saat ini serta masih adanya hubungan yang kurang serasi antar penduduk, oleh karenanya kebutuhan masyarakat untuk pindah perlu didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana seperti tempat atau lahan dan lapangan pekerjaan.
Program transmigrasi yang di lakukan oleh penjajah Belanda kemudian dilanjutkan kembali oleh Presiden Soekarno, karena mendapatkan hal positif dari ketransmigrasian, mendorong pertumbuhan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Pada masa pemerintahan Soekarno transmigrasi ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan serius. Wilayah tempat tinggal sudah dibangunkan oleh pemerintah, terdapat sarana ibadah, sekolah, dan akses jalan sudah bagus. Pada tahun 1973 pemerintah mulai membangun jalan raya lintas Sumatera yang diresmikan pada tahun 1976, jalan ini berhasil meningkatkan mobilitas dari dua pulau yang memiliki konsep penduduk terbesar di Indonesia.
Kini dinas tenaga kerja kependudukan dan transmigrasi Provinsi Lampung telah berhasil membangun Museum Transmigrasi yang berlokasi di desa Bagelen Kabupaten Pesawaran tempat program transmigrasi dilaksanakan untuk pertama kalinya. Dengan dibangunnya museum transmigrasi ini diharapkan dijadikan tonggak sejarah sekaligus prasasti kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya warga transmigran.

2.2  Jenis-jenis Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian

Museum transmigrasi ini memiliki 6 kategori koleksi yaitu:
1.    Kategori transporatasi
2.    Kategori alat rumah tangga
3.    Kategori mata pencaharian hidup
4.    Kategori administrasi negara
5.    Kategori Sejarah dan geografi
6.    Kategori religi





Ø  Tata Pameran Lantai I
1.      KoIeksi Alat Transportasi berupa koleksi Rekontruksi Gerobak.
Gerobak rekontruksi (di dapat Tahun 2012 dari Liwa Kabupaten Lampung Barat) terletak di sebelah sisi kirinya peraga kerbau.


                   Þ            Manfaatnya :

2.      Koleksi Alat Mata Pencarian Hidup (pertanian) berupa Bajak/ Juku (didapat Tahun 2012, dari Daerah Transmigrasi Bedeng 288 Desa Purwosari Kabupaten Lampung Tengah sekarang menjadi Kelurahan Purwo Asri Kec. Metro Utara Kota Metro) yang di pasang di kedua peraga kerbau.


                   Þ            Manfaatnya : pada masa itu kerbau digunakan sebagai hewan ntuk menggerakkan pembajak sawah petani pada masa itu sebelum tanah tersebut ditanami oleh padi.






3.      Koleksi Religi dan Budaya.
a.       Alat Musik Gamelan Jawa.
    Þ            Manfaatnya :
Alat music gamelan digunakan sebagi pengiring lagu dalam acara acara kesenian .




b.      Wayang Kulit (di dapat Tahun 2012 dari desa Lumbir Roworejo Kab. Lampung Selatan sekarang menjadi Kabupaten Pesawaran).
    Þ            Manfaatnya :
Wayang kulit digunakan sebagai dalang atau yang menunjukan pelaku pada acara acara pergelaran seni wayang. Dalam pertunjukan seni wayang wayan kulit digunakan sebagai tokoh dalam cerita yang ditampilkan.


c.       Wayang Orang Sri Budoyo (didapat Tahun 2012, dari Daerah Transmigrasi Bedeng 28B Desa Purosari Kab. Lampung Tengah sekarang menjadi Kelurahan Purwo Asri Kec. Metro Utara Kota Metro).
    Þ            Manfaatnya :
Bisa memberikan pendidikan bagi masyarakat karena didalamnya banyak memberikan ajaran kepada manusia, juga sebagai media hiburan dan informasi.













4.      Koleksi Alat Rumah Tangga.
a.       Dua perangkat meja dan kursi tamu (di dapat Tahun 2012 dan Bandar Lampung)
    Þ            Manfaatnya :
Kursi biasa digunakan sebagai tempat duduk untuk tamu maupun si pemilik rumah, meja biasa digunakan sebagai tempat untuk meletakan suguhan atau makanan dan minuman.




b.      Tempat Tidur terbuat dari besi utuh (di dapat Tahun 2012 dari desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten Pesawaran).
    Þ            Manfaatnya :
Sebagai tempat untuk seseorang tidur atau melepas lelah selepas bekerja di kebun.


c.       Lemari Pakaian terbuat dan kayu jati (di dapat Tahun 2012 dari Desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kab. Lampung Selatan sekarang menjadi Kab. Pesawaran).
    Þ            Manfaatnya :
Sebagai tempat untuk menaruh baju atau benda berharga milik tuan rumah.








d.      Lemari Makan beserta 1 (satu) perangkat tea set (di dapat Tahun 2012 milik eks kelurga Belanda yang pernah berkuasa dijaman kolonsasi di desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kab. Lampung Selatan sekarang menjadi Kab. Pesawaran).
    Þ            Manfaatnya :
Lemari makan biasa digunakan sebagi tempat untuk menaruh simpanan bahan makanan.

e.       Ouditorium tempat pemutaran film dokumen Sejarah Ketransmigrasian.
    Þ            Manfaatnya :
Digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan umum, pertunjukan dsb.

f.       Perpustakaan.
    Þ            Manfaatnya :
Tempat untuk menaruh koleksi buku buku dan pigura pigura yang bersifat sejarah.



















Ø  Tata Pameran Lantai II

1.      Koleksi transportasi berupa sepeda ontel yang pernah di pakai pada masa kolonisasi. Kendaraan Roda dua jenis sepeda ontel ini memiliki aksesoris :
a.       Bel tekan bulat
b.      Bel tarik kecil
c.       Dinamo dan Berko

    Þ            Manfaatnya :yaitu digunakan oleh para pengawas/mandor untuk berkeliling disekitar perkebunan milik kolonial belanda untuk mengawasi pekerja-pekerja yang sedang bekerja.


2.      Koleksi alat rumah tangga.
a.       Pengaron, alat dapur dibuat dari tembaga.

    Þ            Manfaatnya: untuk memasak air, membuat aronan nasi sebelum dikukus, dan untuk merebus.






b.      Ceret

    Þ            Manfaatnya: untuk memasak air yang ketika mendidih akan mengeluarkan uap pada ujung moncongnya.







c.       Wajan, alat dapur terbuat dari tembaga.

    Þ            Manfaatnya: untuk memasak menggoreng/menumis.







d.      Kendil, alat dapur terbuat dari tembaga.

    Þ            Manfaatnya: untuk memasak air, menanak nasi (liwet) dan untuk mengukus.








e.       Piring

    Þ            Manfaatnya: sebagai tempat untuk makan, wadah untuk nasi beserta lauk pauknya















f.       Cangkir

    Þ            Manfaatnya:
Sebagai tempat untuk seseorang minum menghilangkan dahaga.







g.      Tudung Saji, dibuat dari rotan yang dianyam.

    Þ            Manfaatnya: untuk menutup makanan dimeja makan.






3.      Koleksi religi dan budaya
a.       Pekinangan

    Þ            Manfaatnya:
Pekinangan biasa digunakan sebagi tempat untuk menyimpan sirih agi orang zaman dulu

b.      Tombak
Deskripsi besi panjang yang diasah seperti pisau.
    Þ            Manfaatnya:
Sebagai alat untuk berburu atau mencari makanan.


c.       Pedang
Besi panjang yang diasah, terdapat pegangan diujungnya
    Þ            Manfaatnya:
Pedang biasa digunakan dalam peperangan


4.      Koleksi perekonomian dan administrasi berupa mata uang logam dan kertas yang pernah dipakai.
    Þ            Manfaatnya :
Mata uang biasa digunakan sebagai alat tukar. Dahulu sebelum adanya mata uang seseorang biasa melakukan transaksi dengan tukar barang setelah adanya mata uang berubah menjadi alat untuk melalukan jual beli.






















5.      Koleksi Sejarah dan geografi berupa foto dokumentasi kegiatan Transmigrasi di Provinsi Lampung, Pistol dan lain sebagainya.

    Þ            Manfaatnya : Kegunaan senjata api/pistol tersebut untuk memberi peringatan dengan cara menembakkan ke atas, bilamana para pekerja tersebut malas, atau tidak bekerja dengan baik.






6.      Koleksi alat mata pencari hidup.
a.       Gergaji

    Þ            Manfaatnya : untuk memotong kayu.









b.      Pethel

    Þ            Manfaatnya : untuk memilah kayu samav fungsinya seperti kapak bentuknya segi empat seperti lempengan bagian depannya tajam tengahnya lancip seperti bentuk ukurannya cenderung lebih kecil, alat ini terbuat dari besi baja.
Description: IMG-20190408-WA0107.jpg





c.       Sendok semen

    Þ            Manfaatnya : untuk memplester atau mengaci tembok, juga dapat digunakan untuk mencampur adonan pasir semen.



d.      Kampak

    Þ            Manfaatnya :untuk memilah kayu atau menebang pohon yang berukuran kecil atau besar. Kampak terbuat dari besi baja sehingga sangat kuat untuk menebang pohon.


Ø 
BOLA BESI







v  Deskripsi :
Besi yang berbentuk bulat, lalu ada rante dibagian bawahnya.










Ø  Beberapa macam Anjungan rumah adat yang berada di Museum Transmigrasi.

1.     
Anjungan Lampung








v  Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya serta pariwisata yang ada di Lampung




2.      Anjungan Bali

v  Deskripsi :
Di dalam anjungan ini terdapat balai bengong untuk beristirahat dan balai pengambuhan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan musyawarah. Lalu kemudian ada aling- aling untuk emnolak hal buruk dan balai rangki sebagai penyimpanan peralatan upacara keagamaan.







3.      Anjungan Banten

v  Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya serta pariwisata yang ada di Banten.





4.      Anjungan Jawa Barat

v  Deskripsi :
Di dalam bangunan ini terdapat jinem pangrawit sebagai tempat para pengawal berkumpul, bangsal pringgordani sebagai tempat berkumpul sultan dan para bangsawannya, lalu ada bangsal prabayaksa aslinya sebagai tempat pertemuan sultan dengan tamu khusus.




5.      Anjungan DKI Jakarta

v  Deskripsi :
Di depannya terdapat cerminan khas Betawi dengan adanya ondel ondel. Didalamnya terdapat gambaran keaneka ragaman busana dan seni berpakaian masyarakat betawi dengan peragaan manekin.



6.     
Anjungan NTT







v  Deskripsi :
Di dalamnya terdapat berbagai macam pakaian pengantin, anyaman dari daun lontar, kerajinan tempurung kelapa, serta alat music tradisional.


7.      Anjungan Yogyakarta

 







v  Deskripsi :
Pendopo agung yang biasa difungsikan sebagai tempat menerima tamu dan pelangsungan pementasan kraton. Pringgitan tempat dilaksanakan pertunjukan wayang. Lalu ada longkangan sebagai tempat latihan kesenian.

8.      Anjungan Suriname

 







v  Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya serta pariwisata yang ada di Banten.











9.     
Lapangan Anjungan







v  Deskripsi :
Lapangan anjungan biasa digunakan sebagai tempat untuk pementasan kesenian yang ada di suatu daerah dapat juga dijadikan sebagai tempat istirahat.







2.3  Cara Merawat Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian

Menurut hasil wawancara dari pemandu museum nasional ketransmigrasian ia berkata bahwasannya mereka memiliki petugas khusus yang selalu merawat dan membersihkan koleksi. Ada banyak jenis bahan pembersih yang digunakan, mulai dari zat kimia hingga alami, seperti kulit jeruk yang digunakan agar koleksi tetap awet.






BAB IV
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung merupakan tempat edukasi dak rekreasi, berkunjung kemuseum banyak sekali manfaatnya. Pengunjung dapat menyaksikan benda-benda bersejarah basil karya dan cipta para transmigran sehingga pengunjung dapat menjadikan museum sebagai sarana sumber pendidikan dan dapat memperluas pengetahuan khasanah benda budaya bangsa Indonesia terutama yang berkaitan dengan sejarah transmigrasi di Provinsi Lampung.
Disamping itu dengan menyaksikan secara visual benda koleksi akan mengembangkan imajinasi para pengunjung terhadap berbagal peristiwa yang melekat pada benda koleksi museum, dengan demikian berkunjung ke museum akan mengembangkan pemahaman generasi muda terhadap sejarah Transmigrasi di Provinsi Lampung. Kemudian bila telah tumbuh apresiasi yang baik terhadap benda koleksi museum, maka berbagai benda bernilai sejarah dan budaya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memandang masa depan dan menumbuhkan daya kreatif terhadap persoalan-persoalan yang dihadapinya.  Sebagal bahan publikasi museum juga melakukan pembuatan dan menerbitkan leaflet, brosur, dan buku panduan yang dapat dibawa pulang oleh pengunjung secara gratis. Bagi pengunjung yang lebih tertarik terhadap benda koleksi museum dapat memanfaatkan layanan perpustakaan yang menyediakan aneka ragam buku.






DAFTAR PUSTAKA

Chamelia. 2016. Museum Transmigrasi. http://chameliageo.blogspot.com/. Diakses pada 5 April 2019.
Melida. 2016. Sejarah Museum Transmigrasi dan Penduduk Transmigrasi. .http://123melida123.blogspot.com/2016/01/sejarah-museum-transmigrasi-dan.html. Diakses pada 5 April 2019.
Hasil wawancara dengan Bapak Eko Sebagai Pemandu Museum Nasional Ketransmigrasian. Pada 29 Maret 2019.





















Comments

Popular posts from this blog

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1   LATAR BELAKANG Program terencana Dinasti Umayyah yang paling direncanakan adalah invasi ke Timur dan ke Barat. Semasa Pemerintahan Khalifah Al- Walid, penyusunan strategi penakhlukan ke Barat dirancang dengan serius. Namun, pasukan perang   islam lebih dulu menundukkan wilayah Afrika Utara yang pada masa itu telah dikuasai oleh Romawi. Masuknya pengaruh Romawi ke Afrika di mulai dari ekspedisi ke Mesr yang dipimpin Julius Caesar. Saat itu Mesir di bawah kepemimpinan Dinasti Ptolomeus. Cleopatra VII menjadi permaisuri dan menjaid istri dari adik kandungnya sendiri. Kekauatan muslim semakin kuat dan berhasil mengalahkan kekuasaan Romawi di Afrika yang telah lama dikuasai ole orang- orang Eropa tersebut. Kemenangan itu member i dorongan yang sangat kuat kepada tentara muslim untuk   memperluas pengaruh islam dengan   mengincar daerah Spanyol. Pasukan tentara Dinasti umayyah yang melakukan penyerangan ke Spanyol berasal dari b...

KOLONIALISME BELGIA DI AFRIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Afrika adalah benua terbesar   di kedua di dunia setelah Asia, Berdasarkan iklim, keadaan tanah dan penduduknya. Sampai dengan permulaan abad 19 Afrika belum mempunyai daya tarik yang memikat bagi bangsa Barat. Pada saat itu belum ditemukan bukti-bukti tentang kekayaan alam Afrika.  Se telah penjelajahan Inggris bernama D. Livingstone dan Henry Morton Stanley membuka rahasia “benua gelap” itu, mulailah bangsa Barat mengenal daerah-daerah Afrika beserta kekayaan alamnya. Perkembangan industri di negara-negara Eropa mendorong para pedagang dan petualang memasuki benua Afrika. Menjelang akhir abad 19 bangsa Barat berbondong-bondong datang ke Afrika untuk mencari daerah-daerah yang mempunyai potensi  komersial Dari sinilah dimulai lembaran baru dalam sejarah bangsa Afrika Yang diwarnai dengan kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. Yakni salah satunya Kolonial belgia pada waktu sebelum Perang Dunia I ...

Makalah Masalah Atau Kesulitan Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan belajar mengajar sering ditemukan masalah-masalah yang berkenaan dengan masalah belajar yang dialami oleh para siswa, hal ini dapat menggangu siswa dalam kegitan belajarnya sehingga menyebabkan masalah atau kesulitan belajar yang mereka alami. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik itu faktor internal (dalam diri) dan faktor eksternal (faktor dari luar). Dengan adanya kesulitan atau masalah belajar yang dialami oleh para siswa harus dapat segera diatasi sesegera mungkin karena akan dapat menggangu jalannya kegiatan belajar siswa. Jika terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan tidak menemukan solusinya maka akan menyebabkan prestasinya rendah atau dapat tidak lulus. Sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa, yang harus dihadirkan atau ditemukan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar tersebut. Dengan begitu diharapkan masal...