BAB 1
Rakyat Indonesia tersebar dari sabang
sampai merauke. Memiliki kebhinekaan suku bangsa serta adat istiadat. Hal ini
menjadikan bangsa Indonesia Negara yang kaya akan ragam budaya, termasuk hasil
budaya materialnya. Kekayaan budaya itu harus tetap dilestarikan, salah satu
lembaga yang ditugasi untuk melestarikan hasil budaya material adalah museum. Berdasarkan peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, museum adalah lembaga tempat penyimpanan,
perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya
manusia serta alam dan lingkungan guna menunjang upaya perlindungan dan
pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Museum Nasional
Ketransmigrasian adalah salah satu museum nasional yang mendokumentasikan
catatan sejarah tentang keberhasilan proses transmigrasi di indonesia yang
terletak di Provinsi Lampung. Museum ini merupakan
museum transmigrasi pertama dan yang satu-satunya yang ada di dunia. MNK tepatnya terletak
di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
MNK dibangun karena alasan historis.
MNK dibagun dengan luas 63 hektare
dan terdapat 2
lantai. Di museum ini juga
terdapat kolam renang, sentra kerajinan, panggung terbuka, 10 anjungan rumah adat dari daerah asal
transmigran, perpustakaan, mushola, tempat parkir, lapangan, areal persawahan,
dan masih ada lagi. Pembangunan
MNK bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana bagi pengkajian program
transmigrasi di Indonesia. Museum ini juga bertujuan untuk menyediakan wahana
pembelajaran tentang sejarah ketrasnmigrasian di Indonesia bagi generasi muda. Untuk lebih jelas membahas mengenai Museum Nasional
Ketransmigrasian, maka akan dibahas pada bab Selanjutnya.
BAB II
PERMASALAHAN
1. Bagaimana sejarah
berdirinya museum nasional ketransmigrasian?
2. Apa sajakah Jenis-jenis
Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian ?
3. Bagaimana Cara Merawat Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian?
1. Memberikan pengetahuan mengenai sejarah berdirinya museum nasional ketransmigrasian.
2. Mengetahui Jenis-jenis Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian.
3. Mengetahui Cara Merawat Koleksi Museum Nasional Ketransmigrasian.
2.1
Sejarah Museum
Lampung
Museum transmigrasi berada di Jalan Ahmad Yani Desa Bagelen
Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Museum
transmigrasi memiliki koordinat 5°22'39"S
105°6'25"E. Batas wilayah museum transmigrasi sebelah Utara berbatasan
dengan lahan pertanian, sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman, sebelah
Selatan berbatasan dengan pemukiman dan sebelah Barat berbatasan dengan
pemukiman.
Sejarah berdirinya museum transmigrasi, museum transmigrasi berdiri pada
tanggal 12 Desember 2004 dibangun karena ide dari Bapak Prof. Dr.
Ir. Muhajir Utomo. Alasan pembangunan museum ini karena untuk merekam jejak
perjalanan ketransmigrasian di indonesia. Sejarah transmigrasi diwilayah
Lampung, transmigrasi di Indonesia di awali pada masa kolonial Belanda
pada tahun 1905 yang disebut kolonisasi. Kolonialisasi yang
dilakukan pemerintah Hindia Belanda ini bertujuan untuk perluasan daerah
perkebunan di luar pulau Jawa. Sebanyak 155 keluarga yang berasal
dari Karesidan Kedu, Jawa Tengah lalu dipindahkan ke Lampung. Museum transmigrasi
memiliki luas 6,3 Hektar dengan bangunan 2 lantai, di lantai satu terdapat
beberapa ruangan koleksi yang berisi seperangkat gamelan dan wayang golek.
Bersebelahan dengan ruang gamelan, tersedia perpustakaan yang dilengkapi
beberapa komputer dan buku sejarah dan satu ruangan yang tak boleh dilewatkan
di lantai satu adalah ruang auditorium yang ditata dengan bioskop untuk
menikmati film dokumenter sejarah transmigrasi di Indonesia dan dilengkapi dengan kamar
mandi/MCK. Di Lantai dua terdapat deretan benda antik seperti sepeda ontel,
peralatan dapur, perabot rumah tangga, alat penerangan, dan mata uang tempo
dulu.
Museum transmigrasi dikepalai oleh oleh Bapak Realabi
Jaya, struktur organisasi di bagi menjadi 5 yaitu di bawah Dinas dikepalai
(PEMDA), Kepala Museum, Seksi teknis yang bertugas sebagai memburu hasil
koleksi museum, Seksi Pelayanan bertugas sebagai melayani para pengunjung dan
Sub bagian TU bertugas untuk memenuhi kebutuhan museum.
Tujuan
transmigrasi di Provinsi Lampung berdasarkan kriteria 3 Negara yaitu:
1. Tujuan Negara Belanda
·
Mencari
upah buruh untuk dipekerjakan di lahan perkebunan milik para penjajah Belanda.
·
Untuk
memperluas wilayah kekuasaan jajahan pemerintah Belanda.
2. Tujuan Negara Jepang
·
Mereka
dijadikan tentara Jepang
·
Dipekerjakan
untuk membuat benteng pertahanan. Sehingga banyak warga yang meninggal dunia,
akibat kerja paksa tanpa mengenal lelah yang dilakukan pada masa jajahan
Jepang.
3. Tujuan Negara Indonesia
·
Pemerataan
penduduk
·
Meningkatkan
kesejahteraan
·
Mengurangi
angka kemiskinan
·
Menjaga
ketahanan nasional
·
Untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Yang
disebut pemindahan dan kepindahan penduduk dari satu daerah untuk menetap
didaerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah Indonesia guna kepentingan
negara bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup, kesimbangan persebaran
penduduk, pemanfaatan potensi lahan dan sumber daya alam serta memperkuat
pertahanan nasional. Program transmigrasi ini memiliki visi dan tujuan yang
lebih mulia dari pada sekedar memindahkan penduduk ke daerah luar pulau jawa.
Keinginan penduduk untuk pemindahan tempat demi kualitas hidup seseungguhnya
selalu terjadi karena dalam proses perubahan sosial yang sedang terjadi dalam
masyarakat kita saat ini serta masih adanya hubungan yang kurang serasi antar
penduduk, oleh karenanya kebutuhan masyarakat untuk pindah perlu didukung oleh
tersedianya sarana dan prasarana seperti tempat atau lahan dan lapangan
pekerjaan.
Program transmigrasi yang di
lakukan oleh penjajah Belanda kemudian dilanjutkan kembali oleh Presiden
Soekarno, karena mendapatkan hal positif dari ketransmigrasian, mendorong
pertumbuhan penduduk dan mengurangi angka pengangguran. Pada masa pemerintahan
Soekarno transmigrasi ini dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan serius.
Wilayah tempat tinggal sudah dibangunkan oleh pemerintah, terdapat sarana
ibadah, sekolah, dan akses jalan sudah bagus. Pada tahun 1973 pemerintah mulai
membangun jalan raya lintas Sumatera yang diresmikan pada tahun 1976, jalan ini
berhasil meningkatkan mobilitas dari dua pulau yang memiliki konsep penduduk
terbesar di Indonesia.
Kini
dinas tenaga kerja kependudukan dan transmigrasi Provinsi Lampung telah
berhasil membangun Museum Transmigrasi yang berlokasi di desa Bagelen Kabupaten
Pesawaran tempat program transmigrasi dilaksanakan untuk pertama kalinya.
Dengan dibangunnya museum transmigrasi ini diharapkan dijadikan tonggak sejarah
sekaligus prasasti kebanggaan bagi bangsa Indonesia khususnya warga
transmigran.
2.2 Jenis-jenis Koleksi Museum Nasional
Ketransmigrasian
Museum transmigrasi ini memiliki 6 kategori koleksi yaitu:
1. Kategori
transporatasi
2. Kategori
alat rumah tangga
3. Kategori
mata pencaharian hidup
4. Kategori
administrasi negara
5. Kategori
Sejarah dan geografi
6. Kategori
religi
Ø Tata Pameran Lantai I
1. KoIeksi Alat Transportasi berupa koleksi
Rekontruksi Gerobak.
Gerobak rekontruksi (di dapat Tahun 2012 dari Liwa Kabupaten Lampung
Barat) terletak di sebelah sisi kirinya peraga kerbau.
|
|
Þ
Manfaatnya
:
2. Koleksi Alat Mata Pencarian Hidup (pertanian) berupa
Bajak/ Juku (didapat Tahun 2012, dari Daerah Transmigrasi Bedeng 288 Desa
Purwosari Kabupaten Lampung Tengah sekarang menjadi Kelurahan Purwo Asri Kec.
Metro Utara Kota Metro) yang di pasang di kedua peraga kerbau.
|
|
Þ
Manfaatnya
:
pada masa itu kerbau digunakan sebagai hewan ntuk menggerakkan pembajak sawah
petani pada masa itu sebelum tanah tersebut ditanami oleh padi.
3. Koleksi Religi dan Budaya.
a. Alat Musik Gamelan Jawa.
Þ
Manfaatnya :
Alat music gamelan
digunakan sebagi pengiring lagu dalam acara acara kesenian .
|
|
b. Wayang Kulit (di dapat Tahun 2012 dari
desa Lumbir Roworejo Kab. Lampung Selatan sekarang menjadi Kabupaten
Pesawaran).
Þ
Manfaatnya :
Wayang kulit
digunakan sebagai dalang atau yang menunjukan pelaku pada acara acara
pergelaran seni wayang. Dalam pertunjukan seni wayang wayan kulit digunakan
sebagai tokoh dalam cerita yang ditampilkan.
|
|
c.
Wayang Orang Sri Budoyo (didapat Tahun 2012, dari Daerah Transmigrasi
Bedeng 28B Desa Purosari Kab. Lampung Tengah sekarang menjadi Kelurahan Purwo
Asri Kec. Metro Utara Kota Metro).
Þ
Manfaatnya :
Bisa memberikan pendidikan bagi masyarakat karena didalamnya banyak
memberikan ajaran kepada manusia, juga sebagai media hiburan dan informasi.
|
|
4. Koleksi Alat Rumah Tangga.
a. Dua perangkat meja dan kursi tamu (di dapat Tahun 2012 dan Bandar Lampung)
Þ
Manfaatnya :
Kursi biasa digunakan sebagai tempat duduk untuk tamu maupun si pemilik
rumah, meja biasa digunakan sebagai tempat untuk meletakan suguhan atau
makanan dan minuman.
|
|
b.
Tempat
Tidur terbuat dari besi utuh (di dapat Tahun 2012 dari desa Bagelen Kec.
Gedong Tataan Kabupaten Lampung Selatan. Kabupaten Pesawaran).
Þ
Manfaatnya :
Sebagai tempat untuk
seseorang tidur atau melepas lelah selepas bekerja di kebun.
|
|
c. Lemari Pakaian terbuat dan kayu jati
(di dapat Tahun 2012 dari Desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kab. Lampung Selatan
sekarang menjadi Kab. Pesawaran).
Þ
Manfaatnya :
Sebagai tempat untuk menaruh baju atau benda berharga milik tuan
rumah.
|
|
d. Lemari Makan beserta 1 (satu)
perangkat tea set (di dapat Tahun 2012 milik eks kelurga Belanda yang pernah
berkuasa dijaman kolonsasi di desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kab. Lampung
Selatan sekarang menjadi Kab. Pesawaran).
Þ
Manfaatnya :
Lemari makan biasa digunakan sebagi tempat untuk menaruh simpanan
bahan makanan.
|
|
e.
Ouditorium
tempat pemutaran film
dokumen Sejarah Ketransmigrasian.
Þ
Manfaatnya :
Digunakan sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan umum, pertunjukan
dsb.
|
|
f. Perpustakaan.
Þ
Manfaatnya :
Tempat untuk menaruh koleksi buku buku dan pigura pigura yang bersifat
sejarah.
|
|
Ø Tata Pameran Lantai II
1. Koleksi transportasi berupa sepeda ontel
yang pernah di pakai pada masa kolonisasi. Kendaraan Roda dua
jenis sepeda ontel ini memiliki aksesoris :
a. Bel tekan bulat
b. Bel tarik kecil
c. Dinamo dan Berko
Þ
Manfaatnya :yaitu digunakan oleh para
pengawas/mandor untuk berkeliling disekitar perkebunan milik kolonial belanda
untuk mengawasi pekerja-pekerja yang sedang bekerja.
|
|
2. Koleksi alat rumah tangga.
a. Pengaron, alat dapur dibuat dari tembaga.
Þ
Manfaatnya: untuk memasak air, membuat aronan nasi
sebelum dikukus, dan untuk merebus.
|
|
b. Ceret
Þ
Manfaatnya: untuk memasak air yang ketika mendidih
akan mengeluarkan uap pada ujung moncongnya.
|
|
c. Wajan, alat dapur terbuat
dari tembaga.
Þ
Manfaatnya: untuk memasak menggoreng/menumis.
|
|
d. Kendil, alat dapur terbuat
dari tembaga.
Þ
Manfaatnya: untuk memasak air, menanak nasi (liwet)
dan untuk mengukus.
|
|
e. Piring
Þ
Manfaatnya: sebagai tempat
untuk makan, wadah untuk nasi beserta lauk pauknya
|
|
f.
Cangkir
Þ
Manfaatnya:
Sebagai tempat untuk seseorang minum menghilangkan dahaga.
|
|
g.
Tudung Saji, dibuat
dari rotan yang dianyam.
Þ
Manfaatnya: untuk menutup makanan dimeja makan.
|
|
3. Koleksi religi dan budaya
a. Pekinangan
Þ
Manfaatnya:
Pekinangan biasa
digunakan sebagi tempat untuk menyimpan sirih agi orang zaman dulu
|
|
b. Tombak
Deskripsi besi
panjang yang diasah seperti pisau.
Þ
Manfaatnya:
Sebagai alat untuk
berburu atau mencari makanan.
|
|
c.
Pedang
Besi panjang yang
diasah, terdapat pegangan diujungnya
Þ
Manfaatnya:
Pedang biasa digunakan dalam peperangan
|
|
4. Koleksi perekonomian dan administrasi berupa mata uang logam dan kertas yang pernah dipakai.
Þ
Manfaatnya :
Mata uang biasa
digunakan sebagai alat tukar. Dahulu sebelum adanya mata uang seseorang biasa
melakukan transaksi dengan tukar barang setelah adanya mata uang berubah
menjadi alat untuk melalukan jual beli.
|
|
|||
5. Koleksi Sejarah dan geografi berupa foto dokumentasi kegiatan Transmigrasi di Provinsi Lampung,
Pistol dan lain sebagainya.
Þ
Manfaatnya : Kegunaan senjata api/pistol tersebut
untuk memberi peringatan dengan cara menembakkan ke atas, bilamana para
pekerja tersebut malas, atau tidak bekerja dengan baik.
|
|
6. Koleksi alat mata pencari hidup.
a. Gergaji
Þ
Manfaatnya : untuk memotong kayu.
|
|
b. Pethel
Þ
Manfaatnya : untuk memilah kayu samav fungsinya
seperti kapak bentuknya segi empat seperti lempengan bagian depannya tajam
tengahnya lancip seperti bentuk ukurannya cenderung lebih kecil, alat ini
terbuat dari besi baja.
|
|
c. Sendok semen
Þ
Manfaatnya : untuk memplester atau mengaci tembok,
juga dapat digunakan untuk mencampur adonan pasir semen.
|
|
d. Kampak
Þ
Manfaatnya :untuk memilah kayu atau menebang pohon
yang berukuran kecil atau besar. Kampak terbuat dari besi baja sehingga
sangat kuat untuk menebang pohon.
|
|
Ø
BOLA BESI
BOLA BESI
v
Deskripsi :
Besi yang berbentuk
bulat, lalu ada rante dibagian bawahnya.
Ø Beberapa macam Anjungan
rumah adat yang berada di Museum Transmigrasi.
1.
Anjungan Lampung
Anjungan Lampung
v
Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat
untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan
hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya
serta pariwisata yang ada di Lampung
2.
Anjungan Bali
v
Deskripsi :
Di dalam anjungan ini terdapat balai bengong
untuk beristirahat dan balai pengambuhan yang berfungsi sebagai tempat
pertemuan musyawarah. Lalu kemudian ada aling- aling untuk emnolak hal buruk
dan balai rangki sebagai penyimpanan peralatan upacara keagamaan.
3.
Anjungan Banten
v
Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat
untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan
hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya
serta pariwisata yang ada di Banten.
4.
Anjungan Jawa Barat
v
Deskripsi :
Di dalam bangunan ini
terdapat jinem pangrawit sebagai tempat para pengawal berkumpul, bangsal
pringgordani sebagai tempat berkumpul sultan dan para bangsawannya, lalu ada
bangsal prabayaksa aslinya sebagai tempat pertemuan sultan dengan tamu khusus.
5.
Anjungan DKI Jakarta
v
Deskripsi :
Di depannya terdapat cerminan khas Betawi dengan
adanya ondel ondel. Didalamnya terdapat gambaran keaneka ragaman busana dan
seni berpakaian masyarakat betawi dengan peragaan manekin.
6.
Anjungan NTT
Anjungan NTT
v
Deskripsi :
Di dalamnya terdapat berbagai macam pakaian
pengantin, anyaman dari daun lontar, kerajinan tempurung kelapa, serta alat
music tradisional.
7.
Anjungan Yogyakarta
v
Deskripsi :
Pendopo agung yang biasa difungsikan sebagai
tempat menerima tamu dan pelangsungan pementasan kraton. Pringgitan tempat
dilaksanakan pertunjukan wayang. Lalu ada longkangan sebagai tempat latihan
kesenian.
8.
Anjungan Suriname
v
Deskripsi :
Anjungan ini biasa digunakan sebagai tempat
untuk memamerkan berbagai aspek budaya daerah seperti peragaan perburuan dan
hasil hutan, anyaman- anyaman, dan hal- hal lain yang berhubungan dengan budaya
serta pariwisata yang ada di Banten.
9.
Lapangan Anjungan
Lapangan Anjungan
v
Deskripsi :
Lapangan anjungan biasa digunakan sebagai
tempat untuk pementasan kesenian yang ada di suatu daerah dapat juga dijadikan
sebagai tempat istirahat.
2.3 Cara Merawat Koleksi
Museum Nasional Ketransmigrasian
Menurut hasil
wawancara dari pemandu museum nasional ketransmigrasian ia berkata bahwasannya mereka memiliki
petugas khusus yang selalu merawat dan membersihkan koleksi. Ada banyak jenis
bahan pembersih yang digunakan, mulai dari zat kimia hingga alami, seperti
kulit jeruk yang digunakan agar koleksi tetap awet.
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita
tarik kesimpulan bahwa Museum Ketransmigrasian Provinsi Lampung merupakan
tempat edukasi dak rekreasi, berkunjung
kemuseum banyak sekali manfaatnya. Pengunjung dapat menyaksikan benda-benda
bersejarah basil karya dan cipta para transmigran sehingga pengunjung dapat
menjadikan museum sebagai sarana sumber pendidikan dan dapat memperluas
pengetahuan khasanah benda budaya bangsa Indonesia terutama yang berkaitan
dengan sejarah transmigrasi di Provinsi Lampung.
Disamping itu
dengan menyaksikan secara visual benda koleksi akan mengembangkan imajinasi
para pengunjung terhadap berbagal peristiwa yang melekat pada benda koleksi
museum, dengan demikian berkunjung ke museum akan mengembangkan pemahaman
generasi muda terhadap sejarah Transmigrasi di Provinsi Lampung. Kemudian bila telah tumbuh apresiasi yang baik
terhadap benda koleksi museum, maka berbagai benda bernilai sejarah dan budaya
dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk memandang masa depan dan
menumbuhkan daya kreatif terhadap persoalan-persoalan yang
dihadapinya. Sebagal bahan publikasi museum juga melakukan pembuatan
dan menerbitkan leaflet, brosur, dan buku panduan yang dapat dibawa pulang oleh
pengunjung secara gratis. Bagi pengunjung yang lebih tertarik terhadap benda
koleksi museum dapat memanfaatkan layanan perpustakaan yang menyediakan aneka
ragam buku.
DAFTAR PUSTAKA
Melida. 2016. Sejarah Museum Transmigrasi dan Penduduk
Transmigrasi. .http://123melida123.blogspot.com/2016/01/sejarah-museum-transmigrasi-dan.html. Diakses pada 5 April 2019.
Hasil wawancara dengan Bapak Eko Sebagai Pemandu Museum Nasional
Ketransmigrasian. Pada 29 Maret 2019.
Comments
Post a Comment