Skip to main content

MAKALAH “ FIT THE MAN TO JOB NOT FIT THE JOB TO THE MAN ” (Teknik Tata Cara Kerja)


I.                   PENDAHULUAN

Manajemen sumber daya manusia adalah bagian dalam kegiatan perusahaan yang memiliki peran penting dalam mengembangkan keterampilan, bakat, pengetahuan, dan kemampuan karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka dan efeknya terhadap kinerja perusahaan. Manajemen sumber daya manusia yang baik diharapkan mampu memaksimalkan kontribusi tenaga kerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan tentu saja mengharapkan sistem the right man in the right place dapat terlaksana, oleh karena itu baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar harus memperhatikan dengan baik sistem manajemen sumber daya manusia.
Suatu pekerjaan tentu memiliki standar mengenai kemampuan dan keahlian seperti apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Contohnya supir memiliki kriteria kemampuan untuk menyetir, kuli bangunan memiliki kriteria untuk mampu mengangkat beban berat, akuntan dituntut memiliki keahlian menghitung, pengacara dituntut memiliki keahlian dibidang hukum, dan dokter dituntut memiliki keahlian dibidang kesehatan. Hal ini membuktikan bahwa pekerjaan level rendah sampai level tinggi pasti membutuhkan kriteria tertentu. Kesesuaian antara kemampuan dan keahlian individu dengan pekerjaan yang dilakukannya disebut person-job fit (P-J Fit). Kristof-Brown dalam Rogelberg (2007) menjelaskan person-job fit sebagai kesesuaian antara individu dengan pekerjaan atau tugas-tugas yang dilakukan karyawan di tempat kerja. 2 Departemen sumber daya manusia yang baik harus mampu menempatkan orangorang yang tepat dalam menempati suatu pekerjaan.
            Kesesuaian antara kemampuan dan keahlian individu dengan pekerjaan yang dilakukannya disebut person-job fit (P-J Fit). Kristof-Brown dalam Rogelberg (2007) menjelaskan person-job fit sebagai kesesuaian antara individu dengan pekerjaan atau tugas-tugas yang dilakukan karyawan di tempat kerja. 2 Departemen sumber daya manusia yang baik harus mampu menempatkan orangorang yang tepat dalam menempati suatu pekerjaan.


II.               TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Prinsip Workstation
Pada prinsipnya ergonomic bertujuan untuk menyesuaikan tugas atau pekerjaan terhadap pekerja. Timbulnya cidera dan menurunya kinerja dalah sebagai hasil ketidak sesuain manusia dengan peralatan serta tata letak tempat kerja dan lingkungan kerja. Sebenarnya yang menjadi tujuan utama ergonomic adalah kualitas hidup manusianya. Yaitu mencapai keseimbanganantara tujuan produktifitas dengan kesejahteraan pekerja, maka seiring berkembangnya teknologi perlu dilakukan penyesuaian antara manusia dan mesin (oborne 1995). Tuntutan kerja harus di sesuaikan dengan kapasitas kerja si pekerja, tidak boleh terlalu rendah (underload) dan tidak boleh terlalu berlebihan (Overload) sesuai dengan jenis penyerasian jenis pekerjaan terhadap tenaga kerja atau orang (fit the job to the man) , jika dilanggar akan menyebakan penyakit akibat kerja (PAK) dan stress kerja.
a)      Tuntutan kerja kuntutan kerja tergantung pada :
1.      Karakteristik tugas dan material : Dipengaruhi oleh karakteristik peralatan dan mesin, tipe, kecepatan, dan irema kerja.
2.      Karakteristik organisasi : berhubungan dengan jam kerja dan jam istirahat, kerja malam dan bergilir , cuti dan libur, manajemen.
3.      Karakter Lingkungan : berkaitan denan rekan kerja, suhu/kelembapan , bising,  penerangan, bahan pencemaran dan sebagainya

b)      Kemampuan kerja
1.      Karakteristik pribadi , meliputi faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, status sosial, agama, kesehatan dan sebagainya
2.      Kemapuan Fisiologi , meliputi kemampuan daya tahan panca indra, syaraf dan lainnya.
3.      Kemampuan pisikologis, berhubungan dengan kemampuan mental, waktu reaksi, kemampuan adaptasi dan sebagianya.
4.      Kemampuan bio mekanik, berhubungan dengan persendian, ruling dan tendo

1.2 Pengertian Studi Gerakan
Study gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga diharapkan gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan yang nantinya diperoleh penghematan dalam waktu kerja, selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan penganalisaan terhadap elemen gerakan kerjayang dipelajari, perlu dikenal dahulu gerakan - gerakan dasar. Seorang tokoh yang telah meneliti gerakan - gerakan dasar secara mendalam adalah Frank B. Gilberth beserta istrinya yang menguraikan gerakan ke dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig (Sutalaksana, 1979).
 Klasifikasi Studi Gerakan umumnya diklasifikasikan  ke dalam dua macam studi, yaitu :
1.      Macromotion study adalah suatu studi yang mempelajari seluruh aspek pekerjaan yang direncanakan atau  jalur produksi seperti operasi, pengecekan, menunggu, penyimpanan dan lainnya. Macromotion study terdiri atas 4 teknik yaitu :
a.       Diagram Aliran
b.      Peta Operasi
c.       Diagram Proses
d.      Diagram Aliran Proses
2.      Micromotion study adalah suatu teknik yang mempelajari segmen terkecil dari suatu aktivitas pekerjaan (Barnes, 1980). Serta menganalisis elemen pekerjaan seperti memindahkan, posisi, menjangkau, memegang, dan lain-lain serta menghitung waktunya sampai dalam seperseribu menit tujuan dari micromotion study adalah :
a.       Membantu mempelajari aktivitas dari dua atu lebih orang dalam suatu kelompok kerja.
b.      Membantu mempelajari hubungan aktivitas dari mesin dan operator.
c.       Menentukan waktu operasi suatu pekerjaan serta memperoleh waktu gerakan untukmenentukan waktu standar
d.      Menentukan metode yang digunakan dan lamanya aktivitas dari operator dan mesin.
e.       Untuk penelitian yang berkaitan dengan studi gerakan dan studi waktu. (Barnes, 1980).


1.3 Proses kerja mesin cutting sticker
Semua mesin cutting sticker atau plotter memiliki penggenggam mata pisau yang berfungsi untuk memotong bahan, baik bahan sticker, polyflex, cardbox dan lain lain. Penggenggam mata pisau dikenal dengan nama knife holder, kualitas mata pisau berbeda beda tergantung  merk dan harga tetapi pada umumnya berkualitas tinggi . Pisau pada mesin cutting sticker yang kadang  juga disebut mesin cutting plotter ini bisa berputar  karena didukung oleh dudukan  bearing. Gerakan  mata pisau adalah dari kiri ke kanan, sedangkan rol penjepit bahan berfungsi untuk menggerakkan bahan naik dan turun  sesuai dengan pola design yang telah kita buat dikomputer.




III.             PEMBAHASAN

Dalam ergonomi sering dijumpai istilah “fit the job / task to the man / the worker” yang artinya adalah pekerjaan atau tugas yang dilakukan manusia / pekerja harus disesuaikan dengan manusia itu. Disesuaikan dengan manusia itu maksudnya adalah disesuaikan dengan keterbatasan dan kebutuhan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu ergonomi banyak berisikan pembahasan-pembahasan yang menyangkut perancangan atau desain sistem kerja agar sesuai dengan pekerja sehingga dapat diperoleh kerja yang lebih unggul dalam arti keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas / performa kerja yang lebih baik. Bebarapa contoh aplikasi ergonomi diantaranya adalah antropometri yang membahas ukuran atau dimensi produk atau alat kerja agar sesuai dengan ukuran fisik manusia setempat, analisis beban kerja atau postur kerja yang menganalisis desain alat kerja agar pekerja tidak perlu melakukan postur kerja yang beresiko dan mengurangi beban kerja, analisis lingkungan fisik di tempat kerja seperti cahaya, temperatur, dsb yang optimal untuk performa kerja, analisis desain sistem kerja agar diperoleh proses kognitif untuk performa pekerja yang optimal, analisis organisasi dan sosial di tempat kerja yang paling optimal untuk performa pekerja dan masih banyak lagi. Selain itu masih banyak kebijakan-kebijakan di dunia kerja lainnya yang mungkin entah secara sadar atau tidak sadar telah menerapkan prinsip ergonomi “fit the job to the man” diantaranya pelaksanaan wisata karyawan (kebutuhan manusia akan sesuatu yang fresh), pelaksanaan senam pagi kantor (kebutuhan manusia akan peregangan otot dan olahraga), perkumpulan kerohanian rutin kantor seperti pengajian dsb (kebutuhan manusia akan spiritual dan religius), perkumpulan paduan suara kantor (kebutuhan manusia akan seni) dan yang sedang marak dialami oleh para freshgraduate adalah banyaknya sistem perekrutan kerja dengan metode semacam management trainee (MT) yang kebanyakan memindahkan si pekerja baru tersebut dari satu divisi ke divisi lain secara periodik sampai akhirnya bisa diperoleh keputusan di divisi manakah pekerja tersebut cocok untuk bekerja sesuai minat, bakat, dan kecintaannya (metode seperti ini menguntungkan freshgraduate yang masih bimbang di bagian manakah dia cocok bekerja dan memang pada kenyataannya banyak sekali freshgraduate yang bimbang seperti ini walaupun tidak semuanya) dan bahkan pembuatan aturan-aturan atau prosedur dalam bekerja bisa dikatakan sesuai dengan prinsip ergonomi karena hal ini membantu kontrol perilaku (behavior) manusia dalam bekerja yang terkadang melewati batas dan masih banyak lagi dan semuanya bertujuan sama yakni untuk meningkatkan keunggulan kerja (keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas / performa kerja).
Dari contoh-contoh tersebut dapat diketahui bahwa dalam ergonomi, sistem kerja tersebut yang harus disesuaikan atau diubah (redesain) dengan manusianya dan bukan manusia yang harus menyesuaikan atau mengubah agar sesuai dengan sistem kerja. Disini sistem kerja harus disesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan dan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki manusia seperti telah dijelaskan sebelumnya. Namun bukan berarti semua keterbatasan yang dimiliki manusia tidak dapat diubah atau dikurangi. Beberapa keterbatasan memang hampir tidak bisa diubah seperti kemampuan fisik dan dimensi tubuh manusia. Namun beberapa keterbatasan masih bisa diubah contohnya kemampuan atau skill yang terbatas. Sama halnya di dunia kerja,  ketika skill suatu pekerja tidak memenuhi standar kerja yang akan dilakukannya maka bukan berarti standar dari kerja tersebut harus diturunkan tapi pekerja itulah yang harus menaikkan skill nya agar sesuai dengan standar kerja tersebut. Namun proses menaikkan skill ini bukan dilakukan oleh pekerja itu semata melainkan harus dimulai dari sistem kerja itu berupa pelatihan dengan metode yang sesuai dengan pekerja tersebut supaya efektif sehingga skill pekerja bisa naik dan memenuhi standar. Maksud dari gambaran ini adalah bahwa slogan ergonomi “fit the job / task to the man / the worker” bukan berarti sempit yang bermakna bahwa perubahan harus selalu terjadi pada sistem kerjanya dan manusia tidak perlu berubah (seperti pada masalah desain antropometri karena memang fisik manusia sulit diubah sehingga yang harus berubah adalah sistem kerjanya dan manusia tidak perlu berubah). Manusia juga bisa berubah agar kerja semakin optimal seperti pada gambaran kasus kekurangan skill di atas namun perubahan pada manusia tersebut juga harus dipelopori oleh perubahan sistem kerja tersebut dan kasus ini tidak hanya terjadi pada kekurangan skill saja tapi juga masalah-masalah lain seperti sosial kerja, pengalaman kerja dan sebagainya yang sebagian besar berada di luar ranah ergonomi fisik.
Bahkan ada sumber yang mengatakan bahwa dahulukan “fit the man to the job” kalau tidak bisa baru lakukan “fit the job to the man” walaupun pernyataan ini diragukan kebenarannya dan tidak jelas sumbernya namun menandakan bahwa dalam beberapa aspek terutama nonfisik, manusia dapat berubah atau beradaptasi. Penyempitan makna slogan “fit the job to the man” seperti yang telah dijelaskan di atas sering terjadi karena kebanyakan orang hanya mengenal ranah ergonomi fisik saja dan fisik manusia memang sulit untuk diubah terutama yang sudah dewasa. Padahal di ranah diluar ergonomi fisik terutama pada ergonomi kognitif dan ergonomi organisasi, manusia masih dapat terus berubah dan berkembang misalnya dalam hal behavior, emosi, pengalaman, skill, spiritual dan sebagainya yang masih bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keunggulan kerja terutama dalam hal keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan produktivitas / performa kerja. Namun agar perubahan dan perkembangan manusia itu terjadi secara positif dan seperti yang diharapkan oleh sistem kerja maka sistem kerjalah yang harus memulai perubahan atau penyesuaian itu dan disesuaikan dengan karakter, keterbatasan, dan kebutuhan si pekerja agar perkembangan tersebut efektif. Jadi kesimpulannya tetap sistem kerja yang harus diubah atau disesuaikan pertama kali dan dirancang agar sesuai dengan kebutuhan pekerja. Fit the job to the man / the worker.


KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan yang telah diuraikan, didapat kesimpulamn :

1.      Ergonomi adalah ilmu untuk menggali dan mengaplikasikan informasi-informasimengenai perilaku manusia, kemampuan, keterbatasan dan karakteristik manusialainnya untuk merancang peralatan, mesin, sistem, pekerjaan dan lingkungan untukmeningkatkan produkti'itas, keselamatan, kenyamanan dan efektifitas pekerjaanmanusia. Pusat dari ergonomi adalah manusia.
2.      Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selaludalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. )ntuk dapatmencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik darisemua pihak.
3.      Metode-metode egronomia dalah sebagai berikut : diagnosis, treathment, dan follow up.
4.      Prinsip ergonomi akan mempermudah e'aluasi setiap tugas atau pekerjaan.
5.      Pelaksaan egronomi yang tidak tepat akan menimbulkan masalah dalam pekerjaan

Comments

  1. TOLONG WEBNYA DIPERBAIKI FONTNY HILANG , ADAKALA NYA TELITI SEBELUM MEMPOSTING SESUATU.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1   LATAR BELAKANG Program terencana Dinasti Umayyah yang paling direncanakan adalah invasi ke Timur dan ke Barat. Semasa Pemerintahan Khalifah Al- Walid, penyusunan strategi penakhlukan ke Barat dirancang dengan serius. Namun, pasukan perang   islam lebih dulu menundukkan wilayah Afrika Utara yang pada masa itu telah dikuasai oleh Romawi. Masuknya pengaruh Romawi ke Afrika di mulai dari ekspedisi ke Mesr yang dipimpin Julius Caesar. Saat itu Mesir di bawah kepemimpinan Dinasti Ptolomeus. Cleopatra VII menjadi permaisuri dan menjaid istri dari adik kandungnya sendiri. Kekauatan muslim semakin kuat dan berhasil mengalahkan kekuasaan Romawi di Afrika yang telah lama dikuasai ole orang- orang Eropa tersebut. Kemenangan itu member i dorongan yang sangat kuat kepada tentara muslim untuk   memperluas pengaruh islam dengan   mengincar daerah Spanyol. Pasukan tentara Dinasti umayyah yang melakukan penyerangan ke Spanyol berasal dari b...

KOLONIALISME BELGIA DI AFRIKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Afrika adalah benua terbesar   di kedua di dunia setelah Asia, Berdasarkan iklim, keadaan tanah dan penduduknya. Sampai dengan permulaan abad 19 Afrika belum mempunyai daya tarik yang memikat bagi bangsa Barat. Pada saat itu belum ditemukan bukti-bukti tentang kekayaan alam Afrika.  Se telah penjelajahan Inggris bernama D. Livingstone dan Henry Morton Stanley membuka rahasia “benua gelap” itu, mulailah bangsa Barat mengenal daerah-daerah Afrika beserta kekayaan alamnya. Perkembangan industri di negara-negara Eropa mendorong para pedagang dan petualang memasuki benua Afrika. Menjelang akhir abad 19 bangsa Barat berbondong-bondong datang ke Afrika untuk mencari daerah-daerah yang mempunyai potensi  komersial Dari sinilah dimulai lembaran baru dalam sejarah bangsa Afrika Yang diwarnai dengan kolonialisme dan imperialisme bangsa barat. Yakni salah satunya Kolonial belgia pada waktu sebelum Perang Dunia I ...

Makalah Masalah Atau Kesulitan Belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kegiatan belajar mengajar sering ditemukan masalah-masalah yang berkenaan dengan masalah belajar yang dialami oleh para siswa, hal ini dapat menggangu siswa dalam kegitan belajarnya sehingga menyebabkan masalah atau kesulitan belajar yang mereka alami. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor baik itu faktor internal (dalam diri) dan faktor eksternal (faktor dari luar). Dengan adanya kesulitan atau masalah belajar yang dialami oleh para siswa harus dapat segera diatasi sesegera mungkin karena akan dapat menggangu jalannya kegiatan belajar siswa. Jika terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan tidak menemukan solusinya maka akan menyebabkan prestasinya rendah atau dapat tidak lulus. Sehingga diperlukan solusi untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar yang dialami oleh para siswa, yang harus dihadirkan atau ditemukan sesegera mungkin untuk mengatasi masalah atau kesulitan belajar tersebut. Dengan begitu diharapkan masal...